Umumnya pada kampung di daerah Karo, pada setiap Desa, ada daerah tertentu tempat untuk dikeramatkan, sesuai dengan kepercayaan orang zaman dulu. Ditempat tersebut biasanya terkenal angker, dan ada pangtangan yang tidak boleh dilanggar. Begitu juga dengan Desa Sugihen
Si tersinget ingan angker i kuta Sugihen eme lit sipiga-piga, eme kap:
1. Silan Lau Sangsang
Silan Lau Sangsang ini letaknnya sebelah kiri pas masuk Lau Sangsang. Silan ini terdiri dari beberapa batu panjang, ditempat kolam yang jernih.
Dulu tempat ini sangat terkenal angker, karena menurut cerita orang tua, pernah ada orang melanggar pantangen, dan lengket di batu tersebut. Dan dari guru siembelin Desa Sugihen, perlu digendangi baru bisa Lepas.
Silan Lau Belin (Ilustrasi)
2. Silan Lau Belin
Silan ini letaknya di sekitar Lau Sangsang Juga, 300 meteran dari menuju arah Lepar, Silan ini juga terkenal angker, dan terdiri dari beberapa batu panjang, dan disekitarnya tumbuh pohon besar, pohon beringin dan pariembalang.
Pada jaman samapai 1970-an, silan ini rutin di pangiri, yaitu setiap waktu turun menanam padi. Juga menurut cerita, juga pernah ada orang yang lengket, dan juga digendangi dulu baru bisa lepas.
Pas saat acara tahunan erpangir, ada upacara gendang, dan ada juru kuncinya. Pada saat acara, juru kunci kemasukan, dan sangat sakti, bisa melompat kesana-kemari diatas pohon dan diantara batu Silan tersebut.
Informasinya, salah satu anak batu ini pernah dibawa seseorang jauh dari tempatnya, dan besoknya batu itu hilang, dan ternyata dicheck ke tempatnya, sudah kembali lagi ketempatnya seperti semula.
Dalan Jantoh (Ilustrasi)
3. Jantoh
Ini adalah jalan ke Ladang Siangku-angkup melalu sungai kecil dengan turunan dan tanjakan. Jalan ini cepat gelap karena pohon banbu dan kayu sekitarnya rimbun. Dulu ada tumbuh pohon Jantong, karena itu dinamai Jantoh. Dulu menjelang malam, ada sering terdengan suara dari arah Jantoh,
Pancur Air bambu (Ilustrasi)
4. Pancor Begu
Pancor begu, adalah tempat pemandian yang pancurnay terbuat dari bambu, lokasinya berada di perladangan Tanah Mate. Infonya, saat siang-sing dilarang mandi ke tempat itu, karena sering dijumpai seperti orang mandi di siang hari, tapi tidak ada orang. Konon ceritanya, pncurnya yang terbuat dari bambu itu pernah dibawa ke rumah, tapi besoknya pancur bambunya hilang dan telah kembali lagi ketempatnya seperti semula.
Tidak ada komentar: